Michael Bloomberg, Miliarder yang Akhiri Jabatan sebagai Wali Kota New York secara Sederhana
Naik Kereta Bawah Tanah, Tinjau Proyek Impianjpnn.com - Michael Bloomberg mengakhiri jabatannya sebagai Wali Kota New York tepat pada pergantian tahun. Selasa lalu (31/12), pemimpin 71 tahun yang telah menjabat selama tiga periode berturut-turut itu berpamitan kepada seluruh staf dan karyawan di kantor wali kota. Kini, Kota New York berada di bawah komando Bill de Blasio.
= = = = =
PADA pekan terakhirnya sebagai wali kota, Bloomberg menyempatkan diri berkunjung ke beberapa proyek konstruksi. Salah satunya adalah pembangunan peron subway di dekat Sungai Hudson yang belum rampung. Jumat waktu setempat (27/12), dia menumpang kereta api menuju peron yang terletak di 34th Street dan 11th Avenue. Di lokasi tersebut sedang dibangun peron subway pusat kota.
Kendati baru akan diresmikan pada musim gugur mendatang, peron itu sebenarnya sudah bisa berfungsi. Bloomberg pun saat berkesempatan menilik proyek tersebut sempat menjajal peron itu. Dari Times Square, dia menumpang kereta api bawah tanah No 7 untuk menuju peron baru tersebut.
Begitu turun dari kereta api, gedung-gedung pencakar langit langsung menyambut para penumpang. "Ini sesuatu yang seharusnya membuat kita semua bangga," ungkap Bloomberg begitu menginjakkan kaki di peron tersebut.
Sebenarnya, peron yang pembangunannya menelan biaya sekitar USD 2,4 miliar (sekitar Rp 29,18 triliun) itu hanya menambahkan satu titik henti pada rute subway No 7. Tapi, Bloomberg yakin penambahan satu titik henti tersebut akan sebanding dengan biayanya yang mahal.
Dalam kunjungannya Jumat lalu, Bloomberg baru sadar bahwa dua alat berat yang dipakai dalam pembangunan peron itu diberi nama Georgina dan Emma. Itu adalah nama dua putri politikus independen tersebut. "Mereka pasti akan sangat senang menjadi bagian dari pembangunan di Manhattan," ujarnya, mengomentari nama dua alat berat itu.
Sedianya, Bloomberg menggagas pembangunan peron tersebut saat New York digadang-gadang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2012. Sebuah stadion, seharusnya, juga dibangun di dekat peron tersebut. Sayangnya, New York gagal menjadi tuan rumah pesta olahraga yang lantas dihelat di Kota London, Inggris, itu. Stadion yang diimpikan pun batal dibangun.