Militer Korsel dan Jepang Siaga Satu
Reaksi atas Wafatnya Kim Jong-ilSelasa, 20 Desember 2011 – 09:34 WIB
"Presiden Lee Myung-bak telah menggelar rapat darurat dengan dewan keamanan nasional. Sedangkan militer kini berada pada tingkat keamanan tertinggi (siaga satu, Red)," terang jubir kepresidenan Korsel yang tidak disebutkan namanya. Sejak Perang Korea berakhir dengan kesepakatan damai sekitar 50 tahun lalu, secara teknis Korut dan Korsel masih terlibat perang. Konflik dua Korea itu tak pernah benar-benar berhenti.
Jubir tersebut menuturkan, sekitar dua jam setelah Korut mengumumkan kematian Kim, Lee langsung mengontak Presiden AS Barack Obama. Kedua pemimpin lalu terlibat perbincangan serius lewat telepon. Kabarnya, Lee dan Obama telah sepakat untuk terus memantau perkembangan Korut. "Kedua pemimpin akan terus bekerja sama dalam mengikuti perubahan demi perubahan yang terjadi," ujar jubir itu.
Kepala staf gabungan (JCS) Korsel melaporkan bahwa militer negaranya juga meningkatkan pengamanan wilayah udara. "Kami juga meminta AS yang menempatkan sekitar 28.500 personel militer di negara kami untuk membantu mengamankan wilayah udara dan menambah pengawasan melalui satelit," ungkap jubir JCS. Pernyataan senada diungkapkan Kementerian Pertahanan Korsel.