Militer Syria Gencar Razia, Ribuan Warga Mengungsi
Jumat, 08 Juli 2011 – 22:24 WIB
Hama telah menjadi kota simbol perlawanan oposisi di Syria sejak 1982. Saat itu perlawanan rakyat pecah ketika Presiden Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad, melarang organisasi Ikhwanul Muslimin. Sekitar 20 ribu orang tewas terbunuh dalam operasi penumpasan oleh militer ketika itu.
Harian Al-Watan, media yang selama ini dekat dengan rezim Assad, justru menulis bahwa situasi di Hama mulai kondusif. Barikade yang dibangun para demonstran untuk memblokir jalan-jalan sudah dibersihkan.
Koran tersebut juga melaporkan, otoritas setempat telah meminta para demonstran menghindari konfrontasi dan tak lagi menginap di jalan agar warga bisa kembali bekerja. Pihak berwenang juga meminta agar penduduk setempat menghindari menyebut Hama sebagai "benteng terakhir".