Mimi M. Lusli, Tunanetra â€Jembatan Komunikasi†dengan Orang Normal
Sabtu, 10 Januari 2009 – 08:14 WIB
''Sebab, orang normal dan orang cacat itu bagai sisi mata uang yang berbeda, sehingga harus ada jembatan bagi mereka untuk saling memahami,'' ujarnya.
Dia berharap, dengan mempelajari mata kuliah tersebut, mahasiswa yang terjun ke dunia profesi akan terasah kepekaannya terhadap sesama. Khususnya terhadap para penyandang cacat. ''Coba Anda jalan-jalan di tempat umum dan teliti berapa persen bangunan dan lokasi yang 'ramah' terhadap penyandang cacat,'' ungkapnya mengkritik.
Perubahan sikap itulah yang kini juga gencar dia kampanyekan melalui metode belajar di Mimi Institute. Lewat institute itu, dia mengajarkan pelatihan sensitivitas kepada semua orang. Tiap peserta dilatih untuk memahami karakteristik penyandang cacat. ''Saat ini banyak hal yang tidak nyambung ketika penyandang cacat berinteraksi dengan orang normal,'' tegasnya. (el)