Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mimpi Babe

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 30 November 2021 – 12:53 WIB
Mimpi Babe - JPNN.COM
Haikal Hassan. Foto: Twitter/haikal_hassan

Seseorang yang kelelahan--karena di waktu siang atau sore melakukan kegiatan jalan-jalan dan melihat banyak sesuatu hal di jalan--maka hal itu akan terbawa ke dalam mimpi.

Gondoyoni adalah mimpi yang terjadi lewat tengah malam sampai sebelum sepertiga malam yang terakhir kira-kira pukul 00.00 sampai 02.00. Mimpi jenis ini mempunyai ramesan yang bermacam-macam, bisa mengarah kepada Titoyoni atau juga bisa diramesi sebagai isyarat atau petunjuk yang nyata.

Ramesan Gondoyoni tergantung situasi orang yang bermimpi, apakah dia kekenyangan habis makan, atau habis bersenang-senang di malam hari seperti dugem, atau dia tidur dalam kondisi bersih dan tirakat. Kondisi itu akan memengaruhi tafsir mimpinya.

Puspatajem adalah mimpi yang terjadi di akhir malam yaitu kira-kira pukul 02.00 sampai subuh. Pengamal klenik memercayai mimpi ini sebagai petunjuk, tetapi tidak semua mimpi yang terjadi di akhir malam adalah petunjuk, karena hal itu juga dipengaruhi oleh keadaan orang yang bermimpi.

Orang-orang yang secara khusus menjalani ritual ‘’laku’’ atau menjalani laku tirakat tertentu biasanya menjadikan mimpi Puspatajem sebagai isyarat dan petunjuk. Mereka adalah orang-orang yang bermimpi dalam keadaan laku prihatin, puasa, berkhalwat atau sedang melakukan riyadah, dan amalan batin lain.

Mimpi jenis ini, menurut pengamal mistis, diyakini kebenarannya sebagai petunjuk. Mimpi seperti ini tidak akan mudah dilupakan, dan tetap bisa digambarkan detailnya meski itu sudah terjadi di waktu yang sangat lama.

Dalam tradisi psikologi mimpi menjadi kajian ilmiah yang sudah sangat mapan. Sigmund Freud (1856-1939) melakukan kajian ilmiah terhadap mimpi yang menghasilkan teori psikoanalisa yang sampai sekarang menjadi disiplin ilmu psikologi yang sangat penting.

Freud menulis buku ‘’The Interpretation of Dream’’ pada 1914 dan sampai sekarang dianggap sebagai kitab babon yang menjadi rujukan para ahli psikologi mimpi di seluruh dunia. Menurut Freud, mimpi adalah jembatan antara dunia eksternal dengan dunia perasaan, kesan, dan keinginan yang terpendam dan terdepresi. Mimpi adalah pemenuhan keinginan dari apa yang tidak mampu diwujudkan di dunia eksternal.

Menurut Primbon Jawa mimpi dibagi menjadi tiga macam, Titoyoni, Gondoyoni, dan Puspatajem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close