Minangkabau, Inspirasi yang Tak Pernah Kering
Minggu, 25 Oktober 2009 – 16:51 WIB
Demikian juga halnya dengan Fahmi Idris dan Hasyim Djalal. Disaat diberikan tugas untuk mengurus Badan Urusan Logistik (Bulog), Fahmi Idris sangat banyak membimbing saya sehingga saya tidak terpeleset. Sedangkan Hasyim Djalal, sangat berjasa besar terhadap proses penyelesaikan studi Doktoral di IPB Bogor. "Atas bimbingan Pak Hasyim Djalal, saya bisa menyelesaikan program Doktor dalam waktu 1 tahun 9 bulan."
Jadi bagaimana mungkin saya melupakan jasa-jasa orang Minang terhadap saya dan keluarga. Perbuatan baik orang Minang terhadap saya sudah dari seluruh sisi, mulai dari kehidupan pribadi, isteri saya orang Minang, berkarir di pemerintahan ada dua nama besar yakni Gamawan Fauzi dan Fahmi Idris yang membimbing, lalu dari sisi pendidikan ada Hasyim Djalal. Lengkap sudah warna Minangkabau didalam diri saya, imbuhnya.
"Kini saya diserahi tugaskan oleh presiden untuk mengurus 140 BUMN. Sekarang saya ungkap, ketika presiden memanggil ke Cikeas, saya secara halus menolak tugas tersebut mengingat kompetensi dan kapasitas yang saya miliki belum cukup memadai. Tapi apa yang terjad? Presiden meminta saya untuk bekerja saja lebih dulu. Nanti kita sama-sama dan Menneg BUMN tidak akan dibiarkan jalan sendirian," kata Mustafa Abubakar, mengutip sebagian dari dialognya dengan Presiden SBY.