Minat Konsumen Properti Menggunakan KPR Meningkat, Kinerja LPKR Diprediksi Bertumbuh
“Suku bunga kredit pemilikan hunian juga mengalami penurunan sehingga turut mendorong minat pembelian melalui KPR,” ujar John Riady dalam keterangan tertulisnya.
John mengatakan dari sisi pasar bahwa stimulus pemerintah untuk industri properti membuat konsumen lebih percaya diri untuk membeli properti.
“Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan. Ke depan sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia,” ujarnya.
“Di tahun 2022, LPKR sendiri menargetkan pra penjualan sebesar Rp 5,2 triliun yang ditopang oleh peluncuran rumah tapak terjangkau, penetrasi pasar yang lebih dalam agar mencakup juga segmen nasabah dengan penghasilan lebih tinggi, dan kenaikan permintaan untuk unit apartemen siap huni," sambungnya.
Diketahui, LPKR pada 2021 membukukan pra-penjualan sebesar Rp 4,96 triliun, di mana sekitar 58 persen di antaranya memilih opsi KPR sebagai metode pembayaran, 22,5 persen membayar tunai, dan 19,3 persen membayar melalui cicilan.
Tingginya minat KPR tersebut selaras dengan komponen penjualan LPKR yang didominasi oleh penjualan rumah tapak di klaster Cendana di Lippo Village dan Waterfront Estates di Cikarang. (esy/jpnn)