MIND ID Perbanyak Smelter, Siap Jalankan Mandat Terkait Hilirisasi
Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun.
Dengan demikian, setelah Smelter Manyar beroperasi, Freeport mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Kemudian, proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, Kalimatan Barat. Proyek dari ANTM dan Inalum melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) ini memproses pengolahan bauksit menjadi aluminium dengan kapasitas 1 juta ton.
“Wujud nyata komitmen MIND ID dalam menjalankan Program Hilirisasi adalah dengan memperbanyak smelter pengolahan komoditas dari bahan mentah, menjadi bahan setengah jadi maupun produk jadi. Harapannya dengan ini mampu meningkatkan pendapatan negara melalui penambahan nilai dari pengolahan barang tambang,” tambah Heri.
Hilirisasi menjadi salah satu fokus Pemerintah guna memajukan Perekonomian melalui penambahan nilai jual dari produk mentah menjadi setengah jadi ataupun produk jadi.
Hilirisasi yang dilakukan Kementerian ESDM untuk komoditas mineral dan batu bara antara lain untuk nikel, bauksit, dan timah.
Larangan ekspor nikel, misalnya, telah dilakukan sejak 1 Januari 2020, sebagai penerapan Undang-Undang Minerba.
"Kalau kita tidak manfaatkan dengan mendorong hilirisasinya, kita akan menjadi importir produk bahan jadi. Kalau kita lihat dari bijih nikel menjadi feronikel saja itu nilai tambahnya 4 kali lipat. Makanya sekarang kita lihat nilai devisa yang kita dapatkan dari ekspor produk jadi yang diproses berlipat demikian banyak dibandingkan sebelumnya," jelas Menteri ESDM Arifin Tasrif beberapa waktu lalu.