Mini Ekspose
Oleh: Dahlan IskanAnak muda itu aktivis Islam di Solo. Sekeluarga. Sejak ayahnya. Lalu terjun ke bisnis. Maju.
Kini dia mau naik kelas: melantai di bursa saham. Masih banyak tahapan yang harus dia lalui. Tidak mudah.
Pada mini ekspose itu dia seperti menghadapi ujian doktor: tujuh ahli dari BEI "membedah" prospektus yang dia ajukan.
Tujuh orang itu bergantian mengkritisi laporan perusahaannya. Soal izin-izin. Soal yang terkait hukum. Soal proses dan hasil audit keuangan. Soal produksi. Soal marketing. Soal standar prosedur (SOP) di semua bidang, pun sampai SOP di kas kacilnya.
Waktu mengantar ke lantai 6 gedung BEI yang menjulang tinggi itu saya terpana: kok, anak-anak Sukoharjo ini ganteng-ganteng. Semua pakai jas hitam dan dasi serasi. Beda dengan saat saya ke sana lebih 10 tahun lalu: yang dia lagi menyapu rumah.
Juga beda dengan kesederhanaan mereka saat ke rumah saya.
Justru saya yang terlihat paling kumuh di antara rombongan eksekutif muda itu. Mereka terlihat siap maju ke ujian penting –termasuk cara mereka berpakaian.
Di tengah-tengah "ujian" itu saya full doa: semoga dia bisa menjawab semua pertanyaan dengan baik. Saya sendiri yakin dia bisa.