Minim, Konsumsi Baja Nasional
Rabu, 10 September 2008 – 12:08 WIB
Menurut dia, industri baja nasional kurang memiliki landasan kuat untuk berkembang. Ini bisa dipahami karena sejumlah persoalan yang masih mengganjal.
Disamping itu, konflik industri di sektor hilir maupun hulu masih terus muncul sehingga menimbulkan kurangnya harmonisasi antarindustri. Karena itu, sudah saatnya diperlukan kesatuan dari semua stake holder industri yang terkait baja, agar muncul kemandirian untuk pasar dalam negeri. “'Hampir semua industri baja, di luar KS (Krakatau Steel), Gunung Garuda maupun Ispat (anak perusahaan ArcelorMittal), kurang memiliki program terpadu,” lanjutnya.