Minta Indonesia Bantu Muslim Rohingya, UNHCR Malah Disentil Ulama
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengkritik pernyataan United Nations High Commisioner For Refugees (UNHCR) soal pengungsi Rohingya di perairan Aceh.
Ulama itu mengakatan bahwa ketimbang mendesak pemerintah RI, lembaga PBB tersebut sebaiknya segera menyelesaikan persoalan para pengungsi yang sudah lama terkatung-katung di Indonesia.
“Desakan UNHCR kepada pemerintah Indonesia sebetulnya tidak perlu dilakukan. Ini mengesankan bahwa pemerintah dan bangsa Indonesia tidak peduli kepada masalah-masalah kemanusiaan. Yang justru harus dilakukan oleh UNHCR saat ini ialah segera menyelesaikan para pengungsi Afghanistan yang sudah lama terkatung-katung di Indonesia,” ujar Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia mengingatkan bahwa UNHCR masih punya utang kepada para pengungsi yang sudah berada di Indonesia.
“Mereka memiliki hak hidup yang wajar dan karena itu hak-hak dasar mereka harus segera dipenuhi dengan cara segera mengirimkan ke negara-negara pemberi suaka politik. Membiarkan para pengungsi berlama-lama dalam ketidakpastian, sama saja membiarkan hak-hak hidup hidup dan martabat mereka terlanggar. Dan ini sama saja membunuh mereka secara perlahan-lahan; membunuh harapan dan masa depan mereka,” kata dia.
Selama UNHCR tidak menunjukkan keseriusannya dalam menyelesaikan soal pengungsi ini, maka mereka tidak pantas bicara soal nasib Rohingya.
“Kuat kesan bahwa UNHCR sangat lamban menyelesaikan soal pengungsi Afghanistan ini. Dan sekarang, Indonesia diminta untuk menerima beban dengan pengungsi Rohingnya. Harusnya UNHCR jangan membebani pemerintah dan bangsa Indonesia dengan mendesak-desak agar pemerintah Indonesia segera menerima pengungsi Rohingnya,” kata Sudarnoto.
Ini sikap yang tidak etis, lanjut dia, apalagi jelas UNHCR telah membiarkan pengungsi Afghanistan dalam keadaan sengsara di Indonesia.