Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Minyak dan Gandum

Oleh: Dahlan Iskan

Rabu, 06 April 2022 – 07:08 WIB
Minyak dan Gandum - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Begitu populernya Sang Presiden sampai Mahinda sudah dianggap seperti raja. Nama-nama jalan, bandara, pelabuhan, stadion, sampai pun nama perusahaan penerbangan-murah pakai namanya.

Egonya itu yang membuat kecintaan padanya tidak penuh. Apalagi anggota keluarga Rajapaksa banyak yang masuk ke politik. Tiga adiknya jadi anggota DPR atau menteri. Juga para keponakan. Salah satunya sampai masuk pengadilan: korupsi.

Setelah ganti pemerintahan, Mahinda jadi pemimpin oposisi. Selama lima tahun. Sampai adiknya, Gotabaya Rajapaksa, terpilih menjadi Presiden Sri Lanka di periode berikutnya.

Karena tidak bisa tiga periode, Mahinda ganti nyaleg: terpilih jadi anggota DPR. Maka ia memenuhi syarat untuk masuk kabinet adiknya: jadi perdana menteri.

Nasib kepresidenan Sang Adik tidak sebaik Sang Kakak: baru setahun jadi presiden diserang pandemi. Ekonomi macet. Lalu dipukul harga minyak dan terigu.

Kemacetan pun merembet ke politik. Lalu ke sosial. Krisis terjadi di banyak bidang.

Presiden Gota kini lagi mendekati oposisi: untuk membangun pemerintahan bersama. Alasannya: agar rukun, bersatu untuk menyelesaikan masalah bangsa dan keluar dari krisis.

Yang dirayu bergeming. Oposisi akan terus bergerak menentang Gota. Sampai sang presiden meletakkan jabatan.

Mayoritas parlemen dikuasai koalisi pemerintah. Namun, rakyat telanjur marah –akibat harga kebutuhan pokok, minyak dan gandum melambung tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News