Mirip Zohri, Yuliana Anak Yatim Total Bonus Rp 13 Juta
jpnn.com - Yuliana, juara dunia cabang olahraga (Cabor) pencak silat tingkat junior di Shongkla, Thailand, memang namanya tak setenar Lalu Muhammad Zohri.
Atlet asal Dusun Terajon, Desa Montong Are, Kecamatan Kediri, Lombok Barat (Lobar) mengawali kejuaraan itu dengan menekuk pesilat India di babak penyisihan. Lalu pesilat Thailand di semifinal. Dan pesilat Singapura di partai final. Merah Putih pun berkibar.
Yuliana dengan wajah penuh kegembiraan, naik podium. Podium paling tinggi. Sambil mencium Bendera Indonesia. Dia bangga. Sangat bangga membawa Indonesia berjaya di panggung dunia.
Tetapi keberhasilan dia disambut biasa-biasa saja. Tak ada bonus besar. Tak juga dipanggil Presiden. Ingat, dia juga juara dunia. Dia berkeringat demi mengharumkan nama bangsa. ”Alhamdulillah saya bisa meraih medali emas,” kata Yuliana.
Seperti Zohri, Yuliana juga anak yatim. Dia lahir dari keluarga dengan ekonomi terbatas. Dulu ayahnya berprofesi sebagai ojek, dan meninggal kecelakaan saat dia berumur tiga tahun.
”Ayah saya meninggal saat pulang mengantar penumpang,” cerita Yuliana.
Yuliana terbilang anak rajin. Dia selalu mendapatkan ranking di sekolahnya. Di sisi lain, Yuliana juga punya bakat bertarung. Itu terlihat ketika dia duduk di kelas V SD. Kala itu, dia diejek teman lelakinya. Kemudian dia melawan. ”Makanya saya juga sering di keroyok sama rekan sekelas dulu,” ujarnya.
Itulah awal dia berminat belajar ilmu bela diri. Dia selalu bertanya ke neneknya, Munisah tempat latihan ilmu bela diri. ”Tetapi nenek saya tak pernah menjawabnya,” ucapnya.