Miris, 150-an Siswa SD Harus Belajar di Kelas Seperti Ini
Kamis, 03 Agustus 2017 – 22:44 WIB
“Jujur, itu yang kami khawatirkan. Tapi mudah-mudahan nggak terjadi yang demikian,” tuturnya.
Sapari menjelaskan, sebenarnya proses rehab gedung baru dilaksanakan pada 2007 lalu. Namun, karena kondisi udara dan cuaca di sekolah lembab, atap dan genteng menjadi mudah rusak.
Terlebih saat musim hujan tiba, sambungnya, percikan air dengan mudah masuk melalui rongga atap sehingga mengenai usuk bangunan. Kondisi yang demikian, menjadikan kayu usuk penyangga cepat lapuk.
“Harapan kami, kalau ke depan mau direhab saya usulkan pakai seng,” harapnya.(sm/cr2/ton/JPR)