Miris! Bayi Itu Ikut Mamanya di Tahanan
Tes urine terhadap bayi Siti rencananya dilakukan kemarin, namun batal. Sebab, ditunggu hingga sore, tak kunjung mengeluarkan air kencing (urine).
“Kami tunggu sampai sore, tapi belum mau kencing juga. Besok (hari ini) akan kita lanjutkan lagi,” jelasnya.
Menurutnya, tes narkoba yang dilakukan terhadap bayi Siti hanya bisa dilakukan melalui urine saja. Sebab untuk tes melalui darah, belum ada alatnya.
Untuk diketahui, bayi Siti menderita penyakit bawaan, bocor jantung. Untuk pengobatan atau operasi memerlukan biaya hingga puluhan juta rupiah.
Siti beralasan, terpaksa kembali menjadi pengedar karena sebagai orangtua tunggal.
“Siti berasalan, menggunakan narkoba jenis metamfetamin karena harus terus terjaga untuk menjaga bayinya yang sedang dalam kondisi sakit. Apalagi saat malam hari terus menangis," ungkap Kariatmono.
Kariatmono menegaskan, pihaknya juga akan terus melakukan pengembangan terhadap kasus Siti. Apalagi barang bukti merupakan kiriman dari seseorang yang berada di rumah tahanan (rutan), tepatnya di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Berarti pengendalian peredaran narkoba ada di dalam rutan, maka akan kita kembangkan terus," tegasnya. (ang)