Miris, Jahidin Tinggal di Kandang Kambing Bersama Istri dan Lima Anaknya
Meski tinggal tak jauh dari pusat pemerintahan, kemiskinan membuat mereka dan tujuh anaknya terpaksa tinggal di bekas kandang kambing. Jahidin yang mengandalkan pendapatan tak menentu dari hasil memecah batu dijadikan cobek hanya bisa bertahan hidup untuk sehari-hari.
BACA JUGA: Masya Allah..Lima Anak Yatim Tidur Bareng Kambing
Ilah mengaku pendapatan suaminya sebagai penjual cobek di kisaran Rp300 ribu per bulan. Uang itu memang tak cukup membeli makanan empat sehat lima sempurna.
“Kalau dibilang kurang pasti kurang. Untuk sehari makan sekeluarga saja beras habis dua liter,” ratap Ilah, dilansir Jawa Pos Radar Bandung.
Tinggal di gubuk tak layak huni, tutur Ilah, dingin dan panas sudah makanan sehari-hari. Jika hujan turun, ia terpaksa waspada khawatir terpal bocor. Sementara jika kemarau, di dalam rumah terasa pengap.
“Kepengin sih punya rumah sendiri yang layak dan listrik sendiri. Ini juga listrik pakai punya orang tua,” ujarnya.
Mertua Ilah, Anda (75) yang ditemui di kediamannya yang tak jauh dari gubug Ilah, mengaku ingin membangunkan rumah untuk anak dan cucunya. Namun, untuk saat ini ia hanya mampu mengurus dua cucunya saja untuk tinggal bersamanya.
“Anak saya ingin mandiri, kalau mau tinggal sama abah juga silahkan. Sekarang dua cucu tinggal sama abah,” katanya.