Miris..Para Siswa Pakai Rakit dari Pohon Pisang ke Sekolah
Arus di sungai itu cukup deras. Akibatnya, jembatan darurat yang dibangun warga turut hanyut terbawa arus.
Sebenarnya ada jalur lain ke sekolah yang tidak begitu jauh, yakni Jembatan Pucung. Namun kondisi jembatan tersebut juga sulit dilalui.
Karena itu, warga memilih lewat sungai dengan catatan tidak hujan. Selain itu, mereka bisa menempuh jalur di Desa Widoro dengan memutar sejauh 5 km.
Kepala Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Sunarto mengakui kondisi tersebut.
Untuk sementara, tidak ada jalur yang lebih efektif daripada menggunakan rakit itu. Meski, hal tersebut berisiko terbawa arus.
"Kalau hujan, masyarakat tidak berani menyeberang. Sebab, arus Sungai Tawing sangat deras," katanya.
Pihaknya juga membenarkan pembangunan jembatan alternatif atau darurat oleh warga di dua desa itu.
Hanya, jembatan tersebut selalu hanyut terseret arus sungai.