Misbakhun Yakini Prestasi Ekonomi Jokowi Bakal Lampaui SBY
Imbasnya adalah lesunya sektor perkebunan, galian dan tambang, serta pertanian nasional. "Harus diingat bahwa kuatnya sektor tambang di era SBY juga diimbangi tingginya non-performing loan (kredit macet, red) di perbankan pada saat itu. Jadi harus seimbang melihatnya," papar mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu.
Namun, Misbakhun meyakini arah kebijakan ekonomi di era pemerintahan Jokowi saat ini sudah di jalur yang tepat. Ketika sektor global tak menarik bagi pembangunan ekonomi, maka yang digenjot adalah sektor ekonomi domestik.
Salah satu yang diandalkan adalah program Dana Desa yang hingga 2017 sudah mencapai Rp 60 triliun. Sektor ini mampu menciptakan hingga 5 juta lapangan kerja baru.
"Jadi langkah ini sudah benar. Tinggal perhatikam isu agar regulasi dan pengawasan hingga pemeriksaan dana desa diperkuat," kata Misbakhun.
Ada lagi program pemerintahan Jokowi yang diyakini Misbakhun akan memperkuat penciptaan lapangan kerja. Yakni Program Investasi Pemerintah (PIP) sebagai kebijakan ultramikro negara dengan pinjaman modal maksimal Rp 2,5 juta.
Program itu berbarengan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang juga digalakkan pemerintahan Jokowi. Saat ini, nasabah KUR sudah mencapai 12 juta.
“Artinya ada 12 juta lapangan kerja. Belum dari sisi tenaga kerja dan lembaga pembiayaannya. Tentunya lapangan kerja ini riil semua," ujar Misbakhun.
Karena itu dia meyakini capaian ekonomi pemerintahan Jokowi-JK akan lebih baik ketimbang SBY-Boediono."Saya yakin di periode kedua pemerintahan, Jokowi juga akan lebih tinggi dibanding SBY," tegasnya.