Misteri Klaster COVID-19 Al-Taqwa di Melbourne
"Semua staf dan murid telah diminta melakukan tes dan menjalani karantina sementara DHHS (Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial) melakukan pelacakan dan College menjalani pembersihan besar-besaran."
"Kami mengambil langkah-langkah tambahan sejak wabah terjadi, termasuk membelanjakan A$100.000 untuk pembersihan dan higienitas, dengan melibatkan pihak yang disetujui oleh DHHS."
"Kami telah berusaha sebaik mungkin untuk mencegah adanya kasus di sekolah ini. Namun sayangnya, ini di luar kendali kami sebagaimana yang terjadi di sekolah lain di Victoria, di seluruh Australia dan di seluruh dunia."
Punya cabang di Indonesia
Menurut websitenya, Al-Taqwa College didirikan oleh Hallak pada tahun 1986 karena menyadari pentingnya mendidik generasi muda di lingkungan Islam.
Dia pun membeli lahan seluas 50 hektar di daerah pinggiran Melbourne yang masih jarang penduduknya dan memulai sekolah dengan hanya 25 murid di bangunan temporer.
Tiga dekade berikutnya, populasi sekolah telah berkembang menjadi 2.200 murid, sejalan dengan meningkatnya populasi di kawasan itu sebanyak 200.000 penduduk.
Pada tahun 2001, putra Hallak, Mohammad, ditunjuk sebagai wakil kepala sekolah sekaligus manajer bisnis.
"Al-Taqwa College, kampus utama dari bisnis kami, memiliki omset tahunan lebih dari A$31 juta dolar, mempekerjakan lebih dari 300 staf dan menawarkan pendidikan berkualitas kepada lebih dari 2.200 murid," demikian disebutkan dalam profil Mohammad Hallak di medsos.