Misteri Tewasnya si Penambang Emas, Kaki Menyentuh Tanah
jpnn.com, PALU - Hariz (25) warga Poboya Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulteng, yang bekerja sebagai penambang emas, ditemukan tewas dalam posisi tergantung, Kamis (12/7) sekitar pukul 15.00 wita.
Kematian pria tersebut menimbulkan tanda tanya atau misteri. Warga menduga bahwa korban sengaja dibunuh oleh orang yang tidak dikenal. Bukan gantung diri karena kaki korban menyentuh tanah dan tangan memegang tali diduga melakukan perlawanan atas jeratan tali di lehernya.
Pemilik kebun, Jahi Lamuse (60), saksi mata pertamakali melihat korban yang tergantung dengan seutas tali fanbel tromol tergantung di atas pohon, mengungkapkan, saat itu tengah mengembala sapi. Saat sedang menggembala itu, dia juga sempat mencari burung menggunakan katapel.
“Saat ingin membidik, saya lihat ada yang bergelantung di bawah pohon, tetapi dari jauh belum tampak jelas, sehingga saya mencoba mendekatinya. Begitu saya tau bahwa itu orang maka saya langsung melaporkan kepada warga sekitar kebun untuk memberitahukan kepada Lurah,” ungkapnya.
Kisman, Lurah Lasoani mengatakan, pada pukul 15.30 wita salah seorang warga datang ke kantor untuk melaporkan adanya penemuan mayat gantung diri di salah satu kebun. “Saya berada di kantor, kemudian yang punya kebun ini datang, melapor kalau ada penemuan ini maka ramai-ramai sudah kita ke sini,” ungkapnya kepada Radar Sulteng (Jawa Pos Group).
Kisman mengaku tidak mengenali mayat tersebut bahkan baru kali ini melihat wajahnya. “Saya sudah sempat foto tadi, sampai saya tanya ke masyarakat, siapa yang kenal tidak usah ragu-ragu. Tapi tidak ada yang kenal,” lanjutnya.
Informasi yang dihimpun Radar Sulteng, barang bukti berupa handphone dan juga baju dan topi berada tidak jauh dari posisi korban ditemukan. Satu dompet ditemukan terpisah jauh dari posisi korban.