Mitra Kukar Minta Regulasi Baru Dijajaki Matang-Matang
Memang, Jafri menyadari efek pembatasan usia tentu ada pada kualitas tim. Sebab, sepak bola Tanah Air baru saja bangun dari tidur panjang. Wacana tersebut terkesan dadakan.
“Sebagai pelatih saya mendukung regulasi tersebut, tapi sebaiknya jangan diterapkan buru-buru. Apalagi beberapa klub saat ini memiliki pemain di atas usia 35 lebih dari dua pemain. Federasi juga harus memikirkan nasib pemain veteran,” jelas ayah dua anak itu.
Jafri menambahkan, penerapan regulasi tersebut haruslah dipertimbangkan matang. Jangan sampai karena regulasi sepak bola Indonesia justru menurun kualitasnya.
“Konsep ini harus dibicarakan dengan seksama. Jika memang tidak bisa diterapkan saat ini, bisa ditunda dua atau tiga tahun lagi. Intinya, PSSI harus bijak menerapkan aturan,” sebut pelatih yang berhasil membawa Semen Padang ke perempatfinal Paia AFC 2013 itu.
Untuk Mitra Kukar, musim 2017 memang tidak memiliki pemain di atas usia 30 tahun. Bahkan dari komposisi yang sudah resmi menjadi bagian dari Naga Mekes, hanya Dedi Gusmawan dan Oh In-Kyun yang usianya di atas 30 tahun.
Sisanya dihuni pemain berusia 25-29. Artinya, regulasi tersebut tidak masalah untuk jawara Piala Jenderal Sudirman.
Hanya sebagai bentuk solidaritas sesama klub. Mitra Kukar berharap regulasi pembatasan usia harus dijajaki matang-matang. (don/bby)