Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mlungsungi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Senin, 18 April 2022 – 16:21 WIB
Mlungsungi - JPNN.COM
Emha Ainun Nadjib. Foto: Ricardo/JPNN.com

Selama pekan-pekan tuntutan demo adalah pergantian rezim harga mati.

Partai Komunis Cekoslowakia (PKC) memang sudah terlalu lama berkuasa, sejak 25 Februari 1948. 

Kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II dan jatuhnya front timur memuluskan jalan rezim komunis ke puncak kekuasaan.

Sepanjang pemerintahan PKC, oposisi diberangus. Represi negara sangat keras. Yang tak sepakat dengan kekuasaan dicap musuh negara. 

Kehidupan Cekoslowakia jauh dari demokratis. Keterbukaan yang minim, ketakutan di mana-mana, hak menyampaikan pendapat dibungkam.  

Otoritas negara berkuasa penuh atas segala hal, pendidikan, informasi, ekonomi, militer, sampai keamanan.

Namun, sejak pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev menggulirkan Glasnost (Keterbukaan) dan Perestroika (Reformasi) pada 1985, pemerintahan jadi lebih luwes.

Pelan-pelan ide mengenai kebebasan dan keterbukaan merembes ke Cekoslowakia melalui tulisan-tulisan dan drama yang dipentaskan Vaclav Havel.

Mlungsungi ala Cak Nun mungkin tidak melahirkan revolusi fisik. Namun, akan melahirkan revolusi mental, dan perubahan mindset mendasar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close