Modal Awal Rp 1 Juta, Eka Kini Punya Rumah Produksi
“September tahun ini, tepat empat tahun saya membuka usaha amplang. Alhamdulilah berjalan lancar sejauh ini. Saya sendiri memilih ikan bandeng karena harganya lebih murah dan jarang ada yang terkena alergi karena mengonsumsi ikan ini. Lagi pula ikan bandeng ini banyak di Tarakan, jadi nggak susah bahan bakunya,” jelas Eka, kepada Radar Tarakan (Jawa Pos Group).
Saat ini, Eka dan suaminya sudah bisa mempekerjakan dua orang karyawan, guna membantunya untuk memproduksi amplang.
Dalam sekali produksi Eka, membutuhkan 10 kilogram ikan bandeng yang sudah dihaluskan. Dan setelah diolah, bisa menghasilkan 20 kg amplang atau 100 bungkus.
Ciri khas amplang miliknya kata Eka, sengaja dibentuk bulat atau bola-bola. Eka memilih bentuk tersebut karena dinilai lebih mudah dalam produksinya, jika dibandingan dengan bentuk lainnya seperti kuku macan yang harus menggunakan cetakan.
Beruntungnya, amplang bentuk bola-bola hanya milik Eka saja, sehingga masyarakat dengan mudah untuk mengenalinya.
Dalam pemasarannya, Eka telah merambah pasar tradisional, pusat oleh-oleh, dan beberapa supermarket di Kota Tarakan.
Omzet yang didapatkannya pun cenderung meningkat di hari-hari tertentu, seperti bulan Ramadan dan Lebaran.
“Biasa kami juga melayani pesanan ke beberapa daerah di Kaltara, cuman kami memang belum sampai di sana pemasarannya, hanya jika ada pesanan saja baru kirim,” tambah Eka.