Model NIKSON Solusi Membangun Desa Berbasis Data
Nikson Nababan kemudian menerjemahkan model NIKSON dengan semboyan, “Desa Kuat, Kota Maju, Indonesia Mandiri dan Berdikari (MARDEKA)”.
Semua parameter pembangunan digunakan untuk mewujudkan masyarakat Tapanuli Utara yang sejahtera dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sambung Nikson Nababan.
Namun, dia mengakui dalam proses penyusunan data desa presisi masih terdapat hambatan, di antaranya, keterbatasan sumber daya manusia dalam mengoperasikan teknologi digital, keterbatasan jaringan teknologi informasi di wilayah pedesaan Tapanuli Utara dan kebanyakan warga desa berladang, sehingga sulit ditemui enumerator.
Dia menyarankan pemerintah menggunakan data desa presisi dalam perumusan kebijakan pembangunan. Ketersediaan data presisi dapat memotret gambaran desa secara akurat.
“Pemerintahan desa, kabupaten sampai pemerintah pusat akan mudah menentukan prioritas pembangunan sesuai kemampuan anggaran,” kata Nikson Nababan.
Selain itu, penggunaan data desa presisi tidak akan mempengaruhi kebijakan perencanaan pembangunan apabila terjadi pergantian kepemimpinan dari desa sampai pusat.
“Karena semua sudah berbasis data. Data desa presisi akan menjadikan Indonesia menjadi negara mandiri dan berdikari,” ujarnya.
Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan Sekolah Pascasarjana IPDN yang juga co-promotor, Dr. Mansyur Achmad, menyarankan disertasi Nikson Nababan dijadikan buku yang berguna bagi pemerintah dan masyarakat. Nantinya bisa dijadikan acuan pembangunan di daerah. (esy/jpnn)