Model Plan Bobcat, Cara TNI AU Mengamankan Kepentingan Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Model transformasi plan bobcat diarahkan dalam rangka meningkatkan kemampuan TNI AU sebagai instrumen strategis negara dalam mengamankan kepentingan nasional.
Hal ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam sambutannya pada kegiatan peluncuran dan review buku plan bobcat di Grha Widya Dirgantara Seskoau, Lembang, Senin (25/10).
Kasau menyampaikan model transformasi plan bobcat diarahkan menjadi landasan konseptual tentang peran TNI Angkatan Udara di masa perang dan damai, serta perannya dalam konteks pertahanan, ekonomi, dan kehidupan sosial Indonesia, dalam membangun postur TNI AU di masa depan.
"Model transformasi plan bobcat berfokus pada tiga pilar yaitu perubahan pada sisi organisasi, termasuk Sumber Daya Manusia didalamnya, teknologi yang diusung serta kesiapan operasi," ujar Kasau.
Marsekal TNI Fadjar berharap dalam transformasi airpower TNI Angkatan Udara bisa dirumuskan menjadi inovasi di bidang organisasi, dan akuisisi teknologi persenjataan modern.
Buku ini dibangun berdasarkan teori airpower yang evolutif dari mulai generasi I (Giulio Douhet, John Slessor dll), generasi II (John Sarden, John Boyd dll), dan generasi ke III (Colin gray dan John A. Olsen). Selain itu, buku plan bobcat juga mengambil hikmah dari doktrin airpower negara lain, seperti Amerika Serikat, Australia, Rusia, Cina dan India.
Harapannya agar buku plan bobcat merupakan opsi strategis TNI AU dalam merespons potensi ancaman Matra udara di masa kini dan yang akan datang.
Kegiatan peluncuran buku plan bobcat dan review buku ini menghadirkan berbagai reviewer yaitu Pangkoopsau III Marsda TNI Samsul Rizal, Akademisi dan juga analisis di bidang Hubungan Internasional, Pertahanan dan keamanan Andi Widjajanto, Dosen dan juga peneliti di bidang politik dan keamanan Internasional Dr. Kusnanto Anggoro, dan Pengamat kebijakan dan industri pertahanan, sekaligus Dosen bidang Strategic Studies: Hybrid Warfare Sekolah Tinggi Intelijen Negara Curie Maharani Savitri, Ph.D. Serta dipandu oleh Moderator Imelda Marselas Wangkar.