Modus Beri Les Tambahan, Ternyata Pak Wali Kelas Bejat!
jpnn.com - PONTIANAK - TI (10), siswi salah satu Sekolah Dasar di Ibukota Kalbar, tepatnya di Pontianak Utara, dicabuli M, guru wali kelasnya sendiri.
Korban melaporkan perlakuan bejat gurunya kepada orangtuanya dengan merintih kesakitan. "Setelah diusut, akhirnya korban pun bercerita tentang perbuatan bejat yang dilakukan oknum guru tersebut,” ungkap Direktur Utama Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN), Devi Tiomana, kepada sejumlah wartawan yang kebetulan melihatnya di Mapolresta Pontianak, Selasa (18/8).
Menurut Devi, kejadiannya pada 2014 lalu. Konon, ada upaya jajaran pendidikan setempat untuk menyembunyikan kasusnya, hingga mengendap berbulan-bulan. Dan, nyaris berhasil.
Guru tersebut, lanjut Devi, diduga sudah punya niat tak baik dengan cara memberikan les tambahan kepada TI. Suatu saat, bocah kelas V itu dipanggil Sang Guru masuk ke ruang guru untuk diberikan pelajaran les tambahan. Dengan modus memberikan les tambahan itulah, TI dikerjain.
Ketika sang Siswi masuk ke ruang guru, pendidik bermoral bejat itu langsung menarik tangannya dan membaringkan TI di atas meja. “Apa yang terjadi itu diketahui oleh siswi lainnya tanpa disadari Pak Guru M itu. Bahkan pascakejadian, TI yang masih berusia 10 tahun itu merasa kesakitan, dan langsung melapor kepada orangtuanya,” tambah Devi.
Tentu saja, orangtua tak terima dan tak tinggal diam putrinya diperlakukan asusila dengan sangat keji.
“Orangtua korban sudah pergi ke sekolah dan menanyakan langsung kepada Kepala SDN itu. Tapi sayangnya, malah dimarah-marahi oknum guru bejat tersebut,” beber Devi.
Direktur YNDN itu meyakini, dugaan perbuatan amoral guru M terhadap TI, tidak hanya sekali. Devi menyatakan, sudah lebih dari satu kali.
“Korban itu shock dan tak mau sekolah lagi hingga saat ini. Jumat kemarin, orangtua korban mengadukan kepada kita. Dan langsung kita dampingi buat laporan ke Mapolresta Pontianak pada hari ini (kemarin),” paparnya.