Mohon Maaf, Obat Hidroksiklorokuin tak Banyak Membantu Pasien Corona
jpnn.com - Hidroksiklorokuin - obat malaria yang dicoba sebagai alternatif mengobati pasien virus corona baru (covid-19), kembali gagal menunjukkan manfaatnya.
Kesimpulan itu dihasilkan dari sebuah penelitian yang diluncurkan pada Kamis (7/5).
Sekalipun penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine itu memiliki sejumlah keterbatasan tertentu, para dokter melaporkan bahwa penggunaan hydroxychloroquine tidak mengurangi kebutuhan pasien atas bantuan pernapasan ataupun menurunkan risiko kematian.
"Kami tidak melihat adanya hubungan antara menggunakan obat ini dan peluang kematian atau intubasi," kata ketua peneliti Dr. Neil Schluger kepada Reuters dalam wawancara telepon.
"Para pasien yang mendapatkan obat ini tampaknya tidak menjadi lebih baik."
Di antara pasien yang diberi hidroksiklorokuin, 32,3 persen akhirnya membutuhkan ventilator atau menjadi kritis, ketimbang dengan 14,9 persen pasien yang tidak memperoleh obat itu.
Namun, dokter lebih mungkin meresepkan hydroxychloroquine kepada pasien yang sakit parah, jadi para peneliti di New York-Presbyterian Hospital dan Columbia University Irving Medical Center menyesuaikan hasil penelitian itu dengan fakta tersebut.
Mereka menyimpulkan bahwa obat itu mungkin tidak memperparah pasien, tetapi jelas tidak membantu.