Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mooryati Soedibyo; Umur 82 Tahun dan Obsesinya tentang Jamu yang Tak Pernah Berhenti

Jaga Ketat Berat Badan, Tak Boleh Lebih 48 Kilogram

Kamis, 07 Januari 2010 – 02:06 WIB
Mooryati Soedibyo; Umur 82 Tahun dan Obsesinya tentang Jamu yang Tak Pernah Berhenti - JPNN.COM
Mooryati Soedibyo berdansa pada perayaan ulang tahunnya ke-82. Foto : Fedrik Tarigan/INDOPOS/JPNN

Teknologi yang dimaksud Moor adalah ultra high treatment (UHT) untuk mengawetkan dan ekstrak. Zaman sekarang, menurut dia, siapa yang sempat merebus lima gelas air dengan jamu-jamuan sehingga menghasilkan satu gelas. Dengan teknologinya, sudah dibuat kemasan, baik itu minuman instan ataupun ramuan dalam bentuk sachet. "Beras kencur, misalnya, supaya tidak hanya tahan dua hari, tapi dua tahun," ujarnya.

Tidak heran jika jamu sekarang sudah menjadi beraneka bentuk, mulai serbuk sampai pil. Tapi, jamu belum bisa menjadi rujukan dokter atau pengobatan medis. "Kalau untuk obat itu, kita perlu lakukan penelitian. Masih dalam masa clinical trial (uji klinis). Tablet, pil, kaplet, bisa. Tapi saya sekarang sudah bisa dalam bentuk teh," paparnya.

Menurut Moor, upaya agar jamu bisa menjadi referensi dokter dalam mengobati pasiennya sedang dibahas para ginekolog. Sementara ini jamu sudah bisa digunakan untuk salah satu pengobatan bagi perempuan yang sudah berhenti haid. "Semoga dalam waktu dekat bisa," harap penerima gelar doktor honoris causa dari Pacific Western University di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 1995 itu.

    

Bermimpi soal jamu, berarti bermimpi soal inovasi. Bagi Moor, bermimpi itu bisa juga soal sesuatu yang santai atau bersenang-senang. "Kapan harus bangun, bangunlah. Kapan harus makan, kerja, yang penting diatur semuanya. Time management. Kapan untuk keluarga, itu juga penting. Jangan kerja cari duit terus. Cari duit, tapi duitnya boleh untuk dolan," kata Moor, menjelaskan prinsip hidup yang dia lakoni.

Tahun ini dia sudah berumur 82. Namun, melihat penampilannya, sama sekali tak tampak renta. Dialah Dr Hj BRA Mooryati Soedibyo yang Selasa malam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close