Motor Matic Dilarang Lewat ke Ijen, Masyarakat Protes
jpnn.com, BANYUWANGI - Pemasangan papan larangan naik sepeda motor matik menuju Ijen menuai protes. Larangan tersebut sempat viral di dunia maya.
Berselang satu jam setelah dipasang di dekat rest area Jambu, papan tersebut dicopot karena diduga salah redaksional.
''Mohon maaf, sepeda motor matic dilarang masuk jalur Ijen.'' Begitu tulisan yang terpampang pada papan tersebut. Tulisan tersebut kontan menuai kontroversi.
Komentar-komentar pedas pun bermunculan. ''Apa hubungannya matik dengan kecelakaan? Harus dilakukan edukasi dan perbaikan sarana dan prasarana ke Ijen daripada unsur pelarangannya. Mengingat wisatawan masuk Jambu dipungut biaya retribusi,'' tulis Genialarasy dalam kolom komentar di Instagram @isunbanyuwangi.
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan Hendra Lesmana mengatakan, pemasangan papan itu bukan serta-merta dilakukan dishub.
Pemasangan tersebut, ungkap dia, berdasar rekomendasi dari hasil rapat antara kepolisian, dishub, dinas pekerjaan umum cipta karya dan penataan ruang, camat Licin, kepala desa Taman sari, babinsa, Bumdes Tamansari, serta Perhutani.
Atas rekomendasi dari rapat bersama di kantor Desa Tamansari itulah, dibuat papan imbauan. Sayangnya, setelah papan tersebut dipasang, justru menjadi kontroversi dan viral di dunia maya.
''Sudah, langsung kami perintahkan dicopot,'' kata Hendra ketika dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi melalui telepon.