MP Harahap, Dikenal sebagai Polisi Baik dan Tak Aneh-aneh

jpnn.com - BRIGADIR Polisi Kepala (Bripka) MP Harahap, anggota Polsek Entikong Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang diamankan PDRM (Polis Diraja Malaysia) di Kuching bersama dengan AKBP Idha Endri Prastiono menjadi perhatian publik, tak terkecuali di perbatasan Entikong.

MP Harahap dimata rekan-rekannya satu profesi di Polsek Entikong, merupakan anggota yang gampang bergaul, ramah serta tidak pernah lalai menjalankan tugas.

“Saya mengenal Harahap sudah lebih dari lima tahun. Selama menjalankan tugas Harahap tidak pernah lalai, bahkan dia tergolong rajin dan patuh dengan atasan. Dan tidak pernah ada perbuatan yang ganjil,” ungkap Aiptu Ardiyanto, Kanit Provos Mapolsek Entikong, Selasa (2/9) kemarin.

Menurut dia, Harahap juga merupakan seorang ayah yang bertanggung jawab dan sangat menyayangi keluarganya. Selain itu dia juga aktif di gereja yang ada di Entikong. “Oleh sebab itu, kita selaku teman dan rekan kerjanya sangat tidak yakin jika Harahap bisa terlibat kasus Narkoba di negeri Jiran.  Hubungan Harahap dengan masyarakat tetangga dan di lingkungan kantor juga tidak pernah ada masalah. Selama dia bertugas di Entikong tidak ada hal-hal buruk yang dilakukannya,” jelas Ardi.

Sementara itu, Cahyadinata adik ipar Harahap menyampaikan hal senada seperti ungkapan rekan satu kantornya.

“Bang Harahap itu jarang berbuat yang aneh-aneh. Dia juga anggota yang selalu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, di dalam keluarga dia adalah ayah yang penyayang dan jarang berbuat kasar kepada keluarga. Bang harahap juga ringan tangan serta suka membantu warga yang sakit dan bersedia mengantar warga ke Tebedu (Malaysia) ,” jelas Cahyadinata.

Diteruskannya, dia sangat prihatin atas apa yang menimpa Harahap. Karena tempat dan waktu yang salah sehingga dia diamankan PDRM dan diduga terlibat Narkoba di negeri jiran.

“Tujuan Bang Harahap ke Kucing adalah untuk menjemput AKBP Idha. Tiba-tiba kita mendapatkan kabar dia diamankan PDRM karena diduga terlibat Narkoba. Itu yang membuat keluarga di Entikong menjadi resah dan sedih,” kata Cahyadinata.