MPR: Hikmah Idulfitri Adalah Silaturahmi dan Persatuan Nasional
Pada bagian lain, Basarah juga menyinggung penggalan sejarah perjalanan bangsa Indonesia di masa silam. Bahwa momentum Idul Fitri yang berbarengan dengan Halal Bihalal bisa meredam konflik dan kembali merekatkan persatuan nasional.
Bentang sejarah tersebut demikian gamblang ketika Presiden Soekarno mengundang Kiai Wahab Chasbullah untuk dimintai pendapat perihal situasi nasional yang tengah bergejolak. Kiai Wahab kemudian mengusulkan kegiatan Halalbihalal dan usulan tersebut disetujui Bung Karno. Walhasil, segenap elite-elite politik yang tengah bertikai kala itu diundang ke istana unduk duduk bersama, saling memaafkan satu sama lain dalam acara Halalbihalal di Istana Negara tahun 1948.
"Kita tidak perlu malu belajar dari generasi terdahulu. Menengok sejarah bukan artinya kembali ke masa lampau, melainkan mengambil ibrah, hikmah dan pelajaran bagi generasi kita. Dengan Silaturahmi dan Halalbihalal berbagai masalah pelik bisa dituntaskan. Inilah hikmah Idulfitri bagi bangsa Indonesia. Inilah hikmah lebaran. Inilah hikmah Halalbihalal. Kita ambil api suri teladan para pemimpin bangsa terdahulu, jangan ambil abunya," demikian penjelasan Basarah.
Terakhir Basarah mengucapkan selamat Idulfitri 1 Syawal 1440 Hijriyah. Taqoballah Minna wa minkun shiyamana wa shiyamukum iidukum Mubarak.
"Selamat Idulfitri, semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita semua. Semoga Allah SWT menerima puasa Ramadhan kita. Semoga Allah SWT memberkahi dan meridhai bangsa Indonesia. Amin," ujar Basarah.(adv/jpnn)