MPR: Jangan Terperangkap dengan Janji-janji Sesat
jpnn.com, BONTANG - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin berharap rakyat Indonesia tidak terperangkap dalam janji-janji sesat. Terutama, kata dia, pada janji yang menyebutkan seseorang dijamin masuk surga, jika melakukan aksi bom bunuh diri.
“Kalau mau masuk surga kerjakan rukun Islam bagi yang muslim. Enggak usah pakai bom bunuh diri segala macam," kata Mahyudin saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada ratusan pengurus dan anggota dari Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan Polri (FKPPI) di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (5/3/2019).
Mahyudin menuturkan, tidak terdapat pembuktian seseorang pelaku bom bunuh diri masuk surga setelah eksekusi dilakukan. Justru, Mahyudin menganggap, aksi bom bunuh diri ialah tindakan memalukan.
BACA JUGA: Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Jolo Belum Pasti Warga Indonesia
"Coba saja bayangkan, kemarin di Surabaya ada bom (bunuh diri). Ibu-ibu bawa anaknya untuk bom bunuh diri. Bapak-bapak bawa anaknya untuk bom bunuh diri," ucap dia.
Menurut dia, tindakan para pelaku bom bunuh diri dengan melibatkan anak, tidak masuk akal. Dia mengatakan, banyak orang tua lain yang sudah gelisah ketika melihat anak kesayangannya mengalami sakit.
"Orang yang tidak punya anak sampai ambil bayi tabung, bagi yang tidak bisa melakukan bayi tabung, sampai adopsi anak. Nah, ini ada orang tua punya anak, eh, diajak bunuh diri. Wah, sakit jiwa. Itu tidak benar," ungkap politikus Partai Golkar itu.
Mahyudin mengatakan, rakyat harus pintar memilah ajaran-ajaran yang masuk. Jangan sampai, paham radikal justru menjadi menu utama pelajaran di tengah rakyat.
"Kalau belajar agama itu sama guru-guru saja. NU dan Muhammadiyah sudah ajari yang benar. Jangan cari yang aneh-aneh lagi. Nanti gara-gara (cari aneh) itu, malah jadi teroris, itu yang salah karena pemahaman agama yang keliru," pungkas dia.(mg10/JPNN)