MPR RI Optimistis Pemilu 2019 Berlangsung Damai
“Dalam kampanye tentu harus menyampaikan harapan baru,” ujarnya.
Dari sinilah alumni UIN Syarif Hidayatullah itu menyebut Pemilu sebagai sarana untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. “Sarana untuk ‘fastabiqul khairat’,” ucapnya.
Bila ini terjadi maka kekhawatiran yang ditakutkan, yakni perpecahan, tak akan terjadi.
Sama seperti HNW, bangsa ini sudah memiliki pengalaman berdemokrasi yang panjang. Disebut Pemilu 1999, 2004, 2009, dan 2014, semua berlangsung dengan lancar. Pada tahun 2019, Pemilu yang ada berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Pada tahun ini, Pemilu Presiden dan Legislatif dilakukan serentak.
“Ini bukan sesuatu yang mudah namun menjadi tantangan baru”, sebutnya. Kali pertama Pemilu serentak diharapkan dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Jangan gara-gara Pemilu kita terpecah,” harapnya.
Pakar Politik UIN Syarif Hidayatullah, Ady Prayitno, dalam kesempatan yang sama dengan tegas menyebut Pemilu bukan perang antaragama, suku, dan golongan. “Cukup sudah bila ada konflik seperti itu,” ucapnya.
Adi Prayitno meminta Pemilu sebagai pesta demokrasi yang disambut dengan baik. “Jangan sampai adanya Pemilu membuat kita tak produktif,” paparnya.
Dalam Pemilu, disebut rakyatlah sebagai penentu yang menjadikan atau menggagalkan seseorang pemimpin. Dari sinilah maka peserta Pemilu selalu mendekati rakyat dan membentuk asosiasi yang memwadahi mereka. “Agar disebut dekat dengan rakyat maka Caleg dan Capres melakukan blusukan,” ucapnya.