Mr. Y
Dhimam Abror DjuraidPara pemain yang dipecat itu hanya figuran kecil saja. Mr. Y yang mengatur skor pertandingan itu hanya aktor kecil saja.
Ada sutradara dan produser besar yang mengendalikan mereka. Ada operator-operator yang mengatur mereka.
Ada organisasi bayangan yang beroperasi dalam senyap, dengan sistem jalur komando terputus, dan sistem sel yang terputus. Satu lapis dengan lapis lainnya terisolasi tidak saling kenal.
Dahulu ada satuan tugas antimafia sepak bola yang diinisiasi oleh Polri. Ada operasi besar dan beberapa penangkapan penting dilakukan di Yogyakarta dan di Surabaya. Publik gembira dan menaruh harapan terhadap tim antimafia ini.
Para pemerhati sepak bola Indonesia sudah mengenal orang-orang yang ditangkap itu. Mereka disebut-sebut sebagai bagian dari jaringan mafia pengatur skor. Namun, publik sepak bola juga tahu bahwa mereka hanya pemain kelas papan tengah, bukan papan atas.
Para pemain di papan atas masih tetap ongkang-ongkang belum tersentuh. Di Jawa Timur sempat ada dua pemain papan atas yang dilaporkan ke satgas antimafia. Dua orang itu sudah seperti ‘’brother in arms’’ dalam sepak bola Indonesia.
Keduanya saling bahu-membahu sebagai operator papan atas.
Dua orang itu diduga menerima sejumlah uang tidak halal untuk pengaturan sebuah turnamen. Ada bukti transfer kepada rekening dua orang itu. Seperti sebuah tendangan penalti dalam pertandingan sepak bola, publik menunggu eksekusi dengan penuh antusias.