MRT Bukan Murni Proyek Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan bahwa moda raya transportasi atau MRT yang diresmikan Presiden Joko Widodo di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (24/3) kemarin, merupakan proyek yang sudah lama.
"MRT ini proyek dari 1985. MRT adalah proyek nasional," kata Fahri di gedung parlemen, Jakarta, Senin (25/3).
Menurut Fahri, selama ini level pekerjaan MRT itu oleh gubernur dibantu kementerian dan melibatkan banyak pihak. Jadi, kata Fahri, proyek itu sudah lama berjalan dan bukan proyek yang digagas Jokowi.
Dia menjelaskan, secara teori, Presiden Jokowi ibarat anak yang menerima warisan harta karun kekayaan dari orang tua yang banyak. Menurut Fahri, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menerima APBN dari Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri saat peralihan kekuasaan hanya kurang dari Rp 400 miliar. Jokowi menerima APBN dari SBY saat peralihan kekuasaan Rp 2.200 triliun.
"Artinya dia (Jokowi) itu datang sebagai anak orang kaya, itu yang menyebabkan dia boleh utang dan membangun apa saja yang dia mau. Itu loh Pak Jokowi itu," paparnya.
Begitu pula dengan MRT ini. Menurut Fahri, MRT merupakan proyek yang sudah lama dan melibatkan serta berutang kepada banyak pihak. Dia mengatakan, kalau kebetulan diresmikan di era Jokowi, tetap harus disebutkan pula bahwa proyek ini adalah sebuah rantai pekerjaan.
"Jangan katakan tidak ada presiden sebelumnya, tidak ada gubenur sebelumnya, dan ini semua pekerjaan saya, tidak boleh begitu," katanya.
Mantan wasekjen PKS itu mengingatkan bagaimana nanti misalnya tiba-tiba presiden yang akan datang bilang semua ini adalah pekerjaannya juga, tanpa menganggap yang sebelumnya.