Mud Max Lapindo, Dokumenter atau Propaganda?
Senin, 16 November 2009 – 05:35 WIB
Di sisi lain, tidak ditampilkan hasil voting para ahli geologis internasional dalam konferensi di Capetown, yang menunjukkan bahwa sebagian besar mereka (sekitar 70 persen) menyatakan Lusi bukan sebagai natural disaster, melainkan disebabkan faktor manusia (man made). Seharusnya, kalau memang berniat netral, fakta itu juga ditampilkan sebagai penyeimbang.
Yang juga patut dicermati adalah komentar Amanda Clarke, profesor dari Pennsylvania State University, salah satu ahli yang diwawancarai dalam film tersebut. Peneliti penyebab letusan vulkanik itu menyatakan bahwa besarnya dampak Lusi karena terjadi di pemukiman yang padat. "Andai saja itu terjadi di Texas, tidak akan terjadi chaos (kekacauan) seperti ini," katanya.
Namun, ketika ditanya apakah itu berarti aktivitas pengeboran harus jauh dari permukiman "apalagi permukiman padat seperti di Porong?, dia buru-buru menampiknya. "Ini tidak ada kaitannya dengan pengeboran. Saya hanya ingin mengatakan bahwa lokasi semburan di Porong yang berada di permukiman padat menimbulkan kekacauan. Kalau di Texas, kan wilayahnya tidak sepadat itu," tambahnya.Dia hanya mengingatkan bahwa Indonesia berpotensi besar terhadap "serangan" bencana alam. Karena itu, pemerintah seharusnya menyosialisasikan hal tersebut kepada rakyat dan membuat mereka "waspada?. Sebab, banyak fenomena alam yang unpredictable. Bahkan, yang sudah terjadi seperti Lusi itu pun masih misterius. (leak)