Mud Max Lapindo, Dokumenter atau Propaganda?
Senin, 16 November 2009 – 05:35 WIB
Beberapa kalangan diundang untuk menyaksikan premier film tersebut. Di antaranya akademisi di universitas tersebut. Beberapa pelajar Indonesia di ASU juga mendapat kesempatan. Presiden Lapindo Brantas Inc Dharma Irawan Jenie tampak hadir bersama Relations and Social Affairs Lapindo Yuniwati.
Sebuah penampilan musik tradisional Jawa, gamelan, ditampilkan mengawali premier film tersebut. Yang unik, para nayaga (pemain gamelan) adalah beberapa pengajar dan karyawan perguruan tinggi itu. Di tengah jeda antara penyajian gamelan dan pemutaran film, Direktur ASU Kip Hodges memberikan sambutan. "Film ini dibuat untuk menunjukkan peran yang bisa dilakukan kalangan ilmuwan terkait bencana Lusi," kata Hodges, yang malam itu mengenakan baju bermotif batik di bagian belakangnya.