Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mudaffar Bertukar Kursi dengan Istri

Jumat, 02 Oktober 2009 – 11:35 WIB
Mudaffar Bertukar Kursi dengan Istri - JPNN.COM
   

Meski begitu, sultan Ternate ke-48 ini  tetap tercarat sebagai actor lama di parlemen. 39 tahun bersama Golongan Karya (Golkar), mengantarkan Mudaffar malang-melintang di parlemen. Pertama kali, tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Malut periode 1972-1977. Setelah itu, dia terpilih  sebagai anggota  DPR-RI pada Pemilu 1977. Bahkan dua periode berturut-turut, yakni (1977-1982 dan 1982-1987) teracat sebagai wakil Golkar di DPR/MPR RI. Mantan Ketua DPRD Golkar Kabupaten Malut periode 1997-1998 ini kembali menjadi anggota DPRD Kabupaten Malut dan sempat menjadi ketua DPRD Kabupaten Malut pada 1998-1999.

        

Dari Golkar, Mudaffar pindah ke PDK pada tahun 2004.  Bersama PDK, Mudaffar kembali terpilih sebagai anggota DPR-RI  periode 2004-2009. Pada Pemilu 2009, Mudaffar maju dengan kendaraan non partai. Dia sukses terpilih sebagai anggota DPD periode 2009-2014. Dia tercatat sebagai anggota DPD tertua, dengan usai 74 tahun. 

            

Mudaffar sendiri memperoleh 57.167 suara, dan berada pada posisi ketiga dari empat calon terpilih DPD Dapil Malut. Perolehan suara terbanyak dari pemilih di Kota Ternate, yakni 32. 568 suara. Di Kota Ternate yang merupakan basis kesulatan Ternate, Mudaffar unggul 40 persen lebih. Selain Ternate, Mudaffar juga mendulang suara signifikan di kabupaten Halmahera Barat. Di dua daerah ini, masih memiliki ikatandapt dengan kesultanan Ternate. Mudaffar sendiri saa diwawancarai Malut Post melalui ponsel di Jakarta baru-baru ini  mengatakan, masyarakat memilihnya karena memahami pentingnya penguatan peran kesultanan dalam membangun masyarakat. “Dengan saya terpilih lagi, semakin membuktikan bahwa masyarakat Moloku Kie Raha (Sebutan khas untuk Malut)  mencintai dan memperhatikan adat istiadat. Masyarakat menginginkan penguatan peran kesultanan,” kata dia.

   

Dirinya mengaku selalu melakukan upaya-upaya rasionalisasi, terutama kepada kalangan intelektual daerah tentang peran kesultanan dalam menjaga dan menata kearifan lokal. “Kearifan lokal adalah asset daerah yang paling berharga,” kata Mudaffar. Dia  mengaku memilih jalur 

JAKARTA - Nama Mudaffar Sjah tidak asing lagi bagi masyarakat Maluku Utara (Malut).  34 tahun  tahun menyandang gelar sebagai Sultan Ternate,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA