Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Muhammadiyah & NU Angkat Bicara soal Pansus Angket Haji 2024, Kemenag Bersikap

Rabu, 07 Agustus 2024 – 10:26 WIB
Muhammadiyah & NU Angkat Bicara soal Pansus Angket Haji 2024, Kemenag Bersikap - JPNN.COM
Dirjen PHU Hilman Latief (kedua dari kanan) memberikan penjelasan tentang penyelenggaraan haji 2024. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan penjelasan tentang penyelenggaraan haji 2024 yang saat ini dipolemikkan hingga berujung pada keputusan rapat paripurna pengesahan pembentukan panitia khusus (Pansus) angket haji.

Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag) Hilman Latief, Pasal 9 Undang-Undang Ibadah Haji menyebutkan bahwa menteri agamalah yang mengatur alokasi kuota tambahan itu. Menag lalu mengalokasikan 10 ribu untuk jemaah haji reguler dan 10 ribu untuk jemaah haji khusus. Pembagian tersebut telah mendapat persetujuan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dan dituangkan dalam MoU.

“Alokasi tersebut dengan pertimbangan Kemenag dan Kemenhaj Saudi, yakni berkaca pada wilayah Mina yang sangat terbatas, sementara jemaah Indonesia yang besar dan hanya ditempatkan di sektor 3 dan 4. Jemaah Indonesia harus berbagi tempat dengan jamaah Asia Tenggara lainnya termasuk China,” jelas Dirjen Hilman dalam diskusi publik besutan Forjukafi di Jakarta, Selasa (6/8).

Adapun sektor 1 dan 2, lanjutnya, diperuntukkan bagi jemaah haji khusus. Sementara, sektor 5 di wilayah Mina Jadid sudah tidak digunakan mengingat jarak yang sangat jauh ke Jamarat.

Hilman mengungkapkan dengan luas Mina yang terbatas, pihaknya tidak bisa membayangkan kepadatan yang terjadi apabila 20 ribu kuota tambahan berjubel di tenda yang sempit. Selain itu, kuota reguler normal saja, tenda-tenda yang ditempati sudah penuh.

“Karena alasan keselamatan jiwa menjadi faktor utama Kemenag dan Kemenhaj Saudi menyetujui pembagian alokasi kuota tambahan dibagi secara merata. Mereka tak ingin karena gara-gara egoisme malah menjadi petaka,” terang Hilman.

Dia menambahkan Kemenag sudah mengupayakan layanan haji terbaik dengan menghadirkan berbagai inovasi yang bertujuan memberikan kemudahan bagi jemaah dalam melaksanakan ibadah haji. 

Dalam diskusi tersebut, sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menilai penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Para tokoh Muhammadiyah dan NU angkat bicara soal Pansus Angket Haji 2024. Kemenag mengambil sikap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA