MUI Sarankan Salat Istisqa di Senayan, Pemerintah Putuskan di Istana
jpnn.com - JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) kemarin (27/10) menggelar rapat terkait seruan pemerintah agar diselenggarakan salat istisqa dengan tujuan meminta hujan.
MUI menyarankan agar salat istisqa pada hari Minggu (1/11). Meski akhirnya, pemerintah memutuskan untuk menggelar sholat minta hujan lusa (30/10). Rencananya, salat diselenggarakan usai Jumatan di Masjid Baitul Rahim, di kompleks istana negara.
"Kami sudah berkomunikasi. Kami sarankan agar dilakukan hari Minggu, di Parkir Timur Senayan. Tapi pemerintah memutuskan Jumat," tutur Wakil Ketua MUI Yunahar Ilyas di Jakarta, kemarin.
Menurut Yunahar, MUI menyarankan salat digelar di parkir Timur Senayan agar banyak masyarakat yang berpartisipasi. Sementara, bila diselenggarakan di Istana, hanya beberapa orang saja yang bisa terlibat. Padahal, sesuai sunnahnya, sholat sebaiknya dilakukan di lapangan agar bisa dihadiri oleh banyak orang.
"Dianjurkan untuk menghadirkan orang miskin dan anak yatim. Semakin banyak yang datang makin baik. Sunnahnya kan memang tidak di masjid kecil, di tempat elit, bahkan dianjurkan untuk berpakaian sederhana. Kalau di istana, apa mungkin?" ujarnya.
Selanjutnya, pemerintah dan masyarakat dianjurkan pula untuk tulus bertaubat, minta ampun atas kesalahan masing-masing sebelum melakukan sholat. Selain itu, disunnahkan pula untuk diawali dengan puasa selama tiga hari berturut-turut. "Kemudian banyak bersedekah," ungkapnya.
Meski begitu, tidak ada larangan yang dikeluarkan MUI untuk shalat istisqa nasional pada Jumat nanti. Hal itu sudah menjadi kewenangan pemerintah sebegai penyelenggara.
"Silahkan saja. MUI tidak dalam posisi menyelenggarakan, hanya mengimbau. Nanti pemerintah, pemda atau ormas yang melaksanakan. Cuma kalau MUI diikutsertakan, itu yang kamis sarankan, " jelasnya.