Mujahid Berjuang Bukan untuk Osama
Selasa, 03 Mei 2011 – 08:39 WIB
Menurut Rahim, perang global yang diwacanakan AS tentu merembet ke Indonesia. "Apalagi, terus terang, media sering menjadi corong sepihak. Terorisme dengan seenaknya disamakan dengan dakwah dan jihad tanpa konfirmasi," cetusnya.
Dia mencontohkan, dalam peliputan tersangka terorisme yang ditembak mati, wartawan dan media cenderung hanya mengambil satu sumber, yakni polisi. "Padahal, kalau tahu cara mendekati (keluarga), media akan punya cerita dan fakta yang berbeda," ungkapnya.
Akibat hanya mengambil satu sumber itu, banyak pihak yang dirugikan. "Misalnya, JAT selalu berusaha dikait-kaitkan dengan terorisme, padahal kami bergerak dalam dakwah. Kami juga bantu korban Merapi dan bencana alam," paparnya.