Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mulai Daging Babi sampai Mikro LNG

Senin, 18 Juli 2011 – 22:22 WIB
Mulai Daging Babi sampai Mikro LNG - JPNN.COM
Kota Chongqing sendiri (dulu dikenal dengan sebutan Chunking) memang sudah berkembang menyerupai Shenzhen. Hutan pencakar langitnya, bandaranya, stasiun keretanya, monorelnya, jaringan jalan tolnya, hampir sudah tidak bisa dibedakan dengan kota besar lain di Tiongkok.

Kali ini saya ke Chongqing untuk melihat teknologi mengubah gas menjadi benda cair (LNG) dan teknologi memadatkan gas (CNG). Dengan teknologi ini, gas bisa disimpan untuk dipakai di saat masyarakat menggunakan listrik terbanyak pada pukul 17.00-22.00. Ini sekaligus bisa dimanfaatkan untuk menghindari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang sangat-sangat mahal itu.

Dulu teknologi LNG dan CNG memang seperti kemewahan yang sulit dijangkau. Bayangan kita, membangun LNG itu harus seperti Bontang atau Tangguh atau Arun. Padahal, kini teknologi itu sudah lebih terjangkau. Bukan saja sudah ada mini LNG, bahkan sudah ke tingkat mikro LNG. Sedangkan kita, jangankan mini LNG. CNG pun, kita belum menggunakannya. Akibatnya,  kita terus terbelit untuk menggunakan BBM yang mahal. Padahal, seperti di Tiongkok ini, mikro CNG sudah digunakan sejak 20 tahun lalu. Waktu itu saya sudah meninjaunya di banyak daerah di Tiongkok seperti di Qingdao.

Ketika di Chongqing sekarang ini, saya melihat perkembangan mikro LNG dan CNG yang tidak terbendung lagi. Di kota Chongqing saja kini sudah ada 80 buah stasiun bensin yang menggunakan CNG. Kian banyak mobil yang tidak menggunakan BBM lagi. Bahkan, kini sedang dibangun stasiun mikro LNG yang kapasitasnya hanya 30 m3.

KALAU Indonesia tahun lalu dipusingkan oleh lonjakan harga cabai, di Tiongkok kini sedang mengalami persoalan serupa. Bahkan dalam bentuk yang lebih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close