Multipolar Technology Dorong Perusahaan Hijrah dari Infrastruktur Data Center yang Silo
jpnn.com, JAKARTA - Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis. Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, di mana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.
Atas dasar itu, PT Multipolar Technology Tbk menggelar seminar bertema “Start Your Automation Journey Now!” di Jakarta, Selasa (24/9). Targetnya, agar perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo.
Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo juga dialami oleh Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasi aplikasi kritikal. Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.
Dalam kesempatan tersebut, Bank BPD Bali berbagi pengalamannya memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix, yang mengintegrasikan beberapa layanan data center seperti server, storage, network dan virtualisasi dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit.
“Bank BPD Bali memilih solusi HCI dari Nutanix karena memberikan fleksibilitas dalam pilihan perangkat keras untuk data center mereka dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI, khususnya untuk aplikasi yang kritikal,” kata Operational Director Bank BPD Bali, IBG Setia Yasa.
Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series. Dengan kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo ini, Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana, yang juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license.
“Pemanfaatan HCI Nutanix dan Lenovo oleh Bank BPD Bali ini mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” jelas Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology dalam sesi diskusi.
Dengan menggunakan teknologi hyperconverged, perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini. (mg8/jpnn)