Muncul Polemik Perda Syariah, Ini Kata Yenny Wahid
jpnn.com, JAKARTA - Putri mantan presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid merasa peraturan daerah (perda) tentang agama tidak tepat diterapkan di Indonesia.
Menurutnya, sikapnya itu sudah pernah dibeberkan saat masih aktif mengelola Wahid Institute.
"Semua aturan hukum yang ada di Indonesia, itu memang aturan yang seharusnya bersentuhan dengan kepentingan masyarakat secara luas. Tidak hanya mengatur satu kepentingan agama tertentu, sudah jelas itu," tegas Yenny di kawasan Jakarta Pusat.
Yenny menilai, perda tentang agama sangat berpotensi memecah belah masyarakat berdasarkan keyakinan, ras dan sebagainya. Karena itu, Yenny menolak perda tentang agama itu di Indonesia.
Dalam berbagai kesempatan, Yenny selalu menyerukan peraturan yang berpotensi mendiskriminasi warga ditiadakan.
Yenny sendiri sudah mendengar tentang gagasan Ketua Umum PSI Grace Natalie dengan misi yang sama. Namun, Yenny belum mendengar detail misi Grace itu.
"Saya belum mendengar sendiri pernyataannya, saya enggak mau berkomentar. Tetapi kalau soal perda yang punya potensi untuk mendiskriminasi kelompok-kelompok masyarakat tertentu, ya terutama kelompok minoritas, maka tentunya tidak boleh di ada di Indonesia," tandas dia. (tan/jpnn)