Mundur dari ASN, Ratu Dewa Pamit untuk Maju di Pilwako Palembang
jpnn.com, PALEMBANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ratu Dewa resmi memutuskan pensiun dini sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bahkan, Senin (29/7), Dewa berpamitan di depan ribuan abdi negara di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Ucok Abdulrauf Damenta yang menjadi pembina dalam apel tersebut mengumumkan komitmen Ratu Dewa untuk maju dalam kompetisi di Pilkada mendatang.
“Pagi ini kita akan melepas bersama sosok abdi negara yang berpotensial yang telah banyak bersumbangsih dalam membangun kota Palembang,” ungkap Darmenta.
Meski belum genap dua bulan menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Palembang, Ratu Dewa di mata Darmenta sosok yang bertanggung jawab dan penuh komitmen menjalankan tugasnya sebagai abdi negara.
"Hari ini mungkin adalah salah satu hari yang cukup bermakna dalam hidup saya, sejak dilantik sebagai Pj Wali Kota Palembang, karena hari ini merupakan hari di mana kita akan melepas salah satu pegawai terbaik Pemerintah Kota Palembang, kebanggaan kita semua, penuh dedikasi serta inovasi dalam membangun Kota Palembang," ujar Darmenta.
Damenta menyampaikan berbagai prestasi telah diterima oleh Ratu Dewa selama beliau menjadi Sekretaris Daerah dan juga Pj Wali Kota Palembang.
"Selama menjadi Sekda, beliau pernah menjadi salah satu dari penerima Muslim Choice Awards di 2020, dan saat menjadi Pj Wali Kota beliau berhasil membawa Kota Palembang mendapatkan 19 penghargaan, terakhir beliau berhasil meraih penghargaan Leading Public Service Innovationdari CNN Indonesia Awards 2024," kata Darmenta.
"Saya berpesan kepada seluruh ASN agar tidak bermain dirana politik ditahun mendatang, tetap bekerja dan fokus melayani masyarakat karena sikap netralitas ASN harus tetap terjaga," sambung Darmenta.
Ratu Dewa menyampaikan pamit kepada ribuan ASN dan Non-PNSD untuk berjuang membawa dan memperhatikan masyarakat dan membawa aspirasi ASN.
"31 tahun mengabdi menjadi ASN, banyak sekali suka cita seperti rintangan dalam menjalankan tugas. Sekilas riwayat kinerja saya. Saya juga pernah menjadi seperti bapak ibu. Bekerja di lapangan dan pernah dimarah oleh atasan bahkan dipecat dari jabatan dan non job," sampai Dewa.
"Saya pamit, mundur dari PNS dan berkompetensi di pilkada nanti. Saya mohon maaf kepada bapak ibu sekalian jika saat menjabat saya pernah marah atau ada yang tersinggung,"tutup Dewa. (mcr35/jpnn)