Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mungkinkah Kunjungan Sri Paus Fransiskus Mengobati Luka Batin Rakyat Indonesia dan Duka Tanah Papua?

Kamis, 29 Agustus 2024 – 12:09 WIB
Mungkinkah Kunjungan Sri Paus Fransiskus Mengobati Luka Batin Rakyat Indonesia dan Duka Tanah Papua? - JPNN.COM
Dosen asal Tanah Papua - Wakil Direktur Institute of Pacific Studies Universitas Kristen Indonesia Jakarta Laurens Ikinia. Foto: Dokumentasi pribadi

Dari ratusan harapan yang diabadikan dalam bentuk tulisan, salah satu doa dan harapannya ialah memohon Takhta Suci menunjuk seorang Imam Asli Papua sebagai seorang Uskup di Tanah Papua.

Syukur, akhirnya doa dan penantian yang panjang terjawab dalam diri Bapak Uskup Keuskupan Jayapura, Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You, Pr.

Uskup Orang Asli Papua pertama yang berasal dari Suku Mee. Umat Katolik di Tanah Papua meyakini penenjukkan Uskup Yan semata-mata atas dorongan iluminatif dari Roh Kudus kepada Sri Paus. Semoga ke depan akan ada Uskup Orang Asli Papua yang lain.

Theo van den Broek dalam prolog buku tersebut (2022: xix) menyatakan, “Buku Surat Cinta Domba Kepada Gembala di Tanah Papua ini mengajak segalah unsur pimpinan di dalam gereja untuk keluar dari ‘keamanan pelayanan ritual’ dan turun ke lapangan yang sebenarnya’.

Diajak untuk mengakui peranan besar setiap anggota umat dan membuka diri sambil mengambil bagian secara kreatif dalam perjuangan bersama yang tidak memarginalkan orang, namus justru merangkul kekayaan religius yang ada pada setiap orang yang rendah hati.”

Catatan Theo van den Broek di atas menggambarkan wajah Gereja pada saat ini. Oleh karena itu dengan kedatangan Bapa Paus Fransiskus, salah satu fan pesepak bola dunia Lionel Messi itu akan membakar semangat para gembala untuk hadir di tengah-tengah luka dan duka domba-dombanya.

Selain dari pada itu, salah satu catatan penting yang perlu menjadi perhatian Sri Paus adalah dampak buruk dari implementasi Doktrin Penemuan atau “Doctrine of Discovery.

Dokrin Penemuan tersebut lahir dari Dekrit Kepausan 500 tahun yang lalu (abad ke-15). Doktrin itu digunakan oleh Bangsa Eropa untuk merasionalisasi praktik kolonialisme terutama di luar benua Eropa.

Umat Katolik di Asia dan Pasifik menerima kabar gembira dari takhta suci di Vatikan bahwa Paus Fransiskus akan berkunjung ke wilayah ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA