Musim Hujan, Optimalkan Fogging
jpnn.com - GAMBIR – Jakarta kini memasuki musim hujan. Sebagian wilayah mulai tergenang banjir. Jentik nyamuk pun bermunculan. Tak ingin nyamuk merajalela, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mencanangkan gerakan fogginguntuk membasmi sarang nyamuk.
Kadis Kesehatan DKI Dien Emmawati menjelaskan, seluruh suku dinas (sudin) telah diperintah untuk mengoptimalkan kegiatan pengasapan atau fogging. Sasarannya adalah permukiman. Sebab, di kawasan tersebut rentan terjadi penularan penyakit akibat nyamuk. Saluran-saluran air yang mampet juga menjadi sasaran petugas dinkes. ”Saya sudah instruksikan ke wilayah (sudin) supaya memelotoi area yang terdapat jentik nyamuk. Mereka (sudin) sudah punya datanya,” ujarnya.
Biasanya pengasapan dilakukan saat musim kemarau. Sebab, saat kering, nyamuk bertelur dan berkembang biak. ”Ini memang khusus menghadapi musim hujan. Jadi, kita musnahkan jentiknya supaya saat hujan, merekanggak terbang dan masuk rumah warga,” ujarnya. Pemusnahan dilakukan dengan menaburkan racun ke sasaran yang dituju melalui asap.
Menurut Dien, metode pengasapan sangat ampuh untuk membunuh jentik nyamuk. Karena itu, metode tersebut masih menjadi andalan. ”Nggak sampai tiga menit setelah di-fogging, jentiknya sudah mati. Nggak bisa berkembang biak lagi,” ujarnya.
Dia menambahkan, jika hujan turun secara merata, kegiatan foggingdihentikan. Pelayanan akan difokuskan pada tenda-tenda pengungsian korban banjir. Seluruh petugas harus bahu-membahu dalam menangani warga agar tidak mudah terserang penyakit. ”Fogging baru dilanjutkan setelah musim hujan lewat atau saat warga mulai bersih-bersih rumah,” ujarnya.
Dien mengatakan, wilayah DKI sebetulnya bebas malaria sejak April lalu. Kementerian Kesehatan bahkan sudah mengakui, tidak ada lagi warga Jakarta yang mengidap penyakit tersebut. (bad/c7/oni)