Mutu Siswa Ditentukan Pembelajaran yang Berkualitas
Orang tua juga terlibat aktif dalam mendukung peningkatan mutu sekolah. Kini, para kepala sekolah dan guru-guru dari sekolah lainnya tertarik belajar dan mengunjungi sekolahnya untuk melihat proses pembelajaran di kelas.
“Saya sering mengikuti pelatihan namun tidak ada tindaklanjut implementasinya. Pelatihan ini sangat berbeda. Sejak awal pelatihan kami sudah langsung berpraktik, kami juga didampingi agar dapat menerapkan dalam pembelajaran. Hal itu membuat saya bersama para guru terinspirasi untuk berkomitmen menerapkan hasil pelatihan,” terang Murniati.
Untuk memastikan guru juga berkomitmen menerapkan pembelajaran aktif di kelas, Murniati rutin melakukan pendampingan pembelajaran melalui kegiatan supervisi.
”Sebelum supervisi, saya mendampingi guru menyiapkan dalam perangkat dan media pembelajaran yang akan digunakan. Di dalam pembelajaran, saya juga tidak hanya duduk diam dan mencatat, tetapi saya ikut mendampingi proses pembelajaran. Pascasupervisi saya juga mengajak guru berdiskusi hasil pembelajaran, apa yang sudah berhasil dan apa yang perlu diperbaiki ke depan. Dampaknya, para guru selalu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran,” paparnya.
Setelah perubahan terjadi di semua kelas, kepala sekolah mulai mengundang orang tua siswa untuk melihat pembelajaran di kelas.
“Karya siswa hasil pembelajaran kami pajangkan dan orangtua diundang untuk melihatnya. Ternyata orangtua sangat terkesan dengan hasil belajar anak-anaknya. Jadi bukan hanya angka-angka saja yang dilaporkan tetapi hasil riil pembelaran siswa di kelas, bisa diketahui orang tua siswa,” paparnya. (esy/jpnn)