Myanmar Tetapkan Status Darurat
20 Orang TewasSabtu, 23 Maret 2013 – 08:23 WIB
Aksi sektarian yang membangkitkan kembali kenangan buruk warga Myanmar terhadap tragedi di Rakhine tahun lalu itu sebenarnya bermula dari masalah sepele. Rabu lalu beberapa konsumen terlibat perselisihan dengan pemilik salah satu toko emas di Meiktila. Kebetulan, para pelanggan itu adalah pemeluk Buddha dan si pemilik toko beragama Islam.
Dalam waktu singkat, adu mulut di toko emas itu menjalar menjadi aksi saling ancam. Massa yang tersulut emosi pun mengobarkan api perselisihan dan pecahlah bentrokan di jalanan tempat toko emas tersebut. Bentrokan berdarah itu lantas meluas sampai ke permukiman warga. Selain merenggut sedikitnya 20 nyawa, aksi kekerasan itu membuat puluhan orang terluka.
"Takut menjadi korban, sekitar 1.200 keluarga muslim mencari perlindungan di kantor polisi. Mereka lantas menginap di stadion olahraga dengan penjagaan ketat aparat," kata Win Htein, salah seorang pejabat pemerintahan setempat yang tercatat sebagai politikus Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Selain stadion, warga memilih berlindung di kuil dan biara.