Mystic Janine
Sebagai lulusan sekolah musik terbaik di Jamaika --dengan predikat pujian-- Janine juga mempelajari jazz, klasik, dan musik asli Jamaika.
Namun untuk album pertamanyi dia memilih musik fussion: pop fussion. Ada soul-nya ada jazz-nya.
Janine mengaku menyukai banyak genre, termasuk reggae. Hanya untuk menyanyi dia pilih fussion tadi.
Dengarkanlah sendiri Coffee-nya. Album pertamanyi itu jelas bukan reggae.
Awalnya Janine datang ke Bali bukan mencari lockdown. Dia adalah penerima program kreatif. Isi program itu: harus tinggal di pulau kreatif seperti Bali.
Program itu disebut Esirom Sama Sama Creative Residency. Yang diadakan oleh Rumah Sungai Villas, bekerja sama dengan perusahaan marketing bernama Esirom.
Bali dan Jamaika, kata Janine, adalah sama-sama pulau kreatif. Ia senang sekali bisa ke Bali. Apalagi akhirnya bisa menciptakan lagu di Bali.
Dia sudah tiba di Bali akhir Februari 2020. Belum ada Covid-19 di Indonesia --waktu itu masih dianggap mana mungkin.